Gubernur Kaltim Menerima Kunjungan CLUA

Gubernur Kaltim DR H Isran Noor menerima Tim Climate and Land Use Alliance (CLUA) di Ruang Rapat Tepian 2 Kantor Gubernur Kaltim, Senin (3/2/2020). Gubernur Kaltim didampingi oleh Ketua Harian DDPI Kaltim Prof DR Daddy Ruhiyat, Ketua Pokja Pembangunan Hijau DDPI Kaltim Prof DR Soeyitno Soedirman, organisasi perangkat daerah, mitra pembangunan dan pihak swasta.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Kaltim menyambut baik dukungan CLUA terhadap kegiatan pembangunan hijau di Kaltim. Ia juga menegaskan bahwa ia berkomitmen untuk menjaga kondisi lingkungan hidup di Kaltim. "Hutan di Kaltim ini paru-paru dunia. Jadi hutan untuk kehidupan. Maka harus dipulihkan, dijaga dan dipelihara. Jadi bukan karena ambisi politik atau yang lain," kata Isran menjawab perwakilan CLUA Frances Saymour yang menanyakan alasan komitmen Gubernur dalam melindungi hutan.

Dalam pertemuan itu, DDPI Kaltim memersentasikan perjalanan satu dekade pembangunan hijau yang dimulai dari komitmen kaltim untuk melakukan pembangunan hijau, dilanjutkan dengan komitmen para pihak, strategi dan kebijakan yang dihasilkan dan capaian-capaian pembangunan hijau. “Kaltim menjadi satu-satunya provinsi yang melaksanakan Forest Carbon Partnership Facilities (FCPF) Carbon di Indonesia. Kaltim mendapatkan kepercayaan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan World Bank untuk menjalankan program ini. Artinya, mereka mengapresiasi proses pembangunan hijau yang selama ini terjadi di Kaltim,” kata Prof Daddy.

Sorenya, pihak CLUA bertemu dengan organisasi pendukung inisiatif model pembangunan hijau dari inisiatif model Pengelolaan Kawasan Delta Mahakam, Perhutanan Sosial, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan Kampung Iklim. Dalam diskusi tersebut, pihak CLUA ingin menggali proses pengembangan inisiatif model, kemudian tantangan dan bagaimana para pihak mengatasi kendala tersebut. Pihak CLUA juga mendorong agar apa yang terjadi di Kaltim dengan segala pencapaiannya dapat terdokumentasikan dengan baik sehingga bisa menjadi pembelajaran di level nasional.


Tinggalkan Komentar