KORDINASI DAN UPDATE PKHB DENGAN BUPATI BERAU

Dalam rangka mendukung Program Karbon Hutan Berau dimana  Rencana Strategis PKHB tahun 2016-2026 dalam penyempurnaan, maka Pokja PKHB, LSM Kanopi dan Saiful Rahman melakukan update progres PKHB kepada Ibu Sri Juniarsih selaku Bupati Berau dan didalam struktur sebagai Ketua Dewan Pengarah PKHB. Kegiatan ini dilakukan karena Beliau baru dilantik sebagai Bupati sehingga informasi terkait dengan PKHB masih belum memahami. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2021 di Rumah Pribadi Bupati, di hadiri oleh 6 peserta laki laki dan 2 perempuan, yang merupakan perwakilan Pokja PKHB, YKAN dan Staf Wakil Bupati.

1.  Penyampaian update Program Karbon Hutan Berau

Diperkenalkan  kepada Ibu Bupati tentang PKHB yang merupakan kerangka pembangunan hijau yang dimiliki kabupaten Berau.  Pengenalan kerangka global PKHB penting disampaikan mengingat Ibu Bupati adalah pejabat Bupati baru terpilih yang sebelumnya belum pernah terlibat dalam dinamika PKHB.  Bupati adalah Ketua Steering Commitee PKHB ex officio. 

Disampaikan bahwa di Indonesia, Kabupaten Berau termasuk istimewa dengan memiliki Program Karbon Hutan Berau.  Dengan PKHB,  menunjukkan adanya keseriusan dan komitmen kabupaten Berau dalam perencanaan maupun pelaksanakan pembangunan yang berwawasan rendah emisi sekaligus berbasis kesejahteraan masyarakat. 

Selanjutnya disampaikan update global kerangka PKHB di Kabupaten Berau. Bahwa dengan PKHB, Kabupaten Berau banyak dilirik berbagai program dunia yang membawa dana terkait program REDD, pengurangan emisi dan perubahan iklim.  Para Donor tertarik untuk membiayai program-program tersebut di Kabupaten Berau karena melihat Pemerintah Daerah Kabupaten Berau yang telah memiliki kerangka dalam merencanakan maupun melaksanakan pembangunan hijau yakni PKHB.  Saat ini tercatat beberapa Donor yang aktif mendukung PKHB, diantaranya: German, melalui Program Forclime FC, Forclime TC, GIZ Leopald, juga Amerika Serikat melalui program Debt Swapt dengan swap partner TNC/YKAN, TFCA Kalimantan, MCAI,  Bank Dunia dengan program FCPF-CF, CFO Grantee TFCA, USAID-SEGAR dan lain-lain. Beberapa donor ada yang sudah akan memasuki masa peaakhiran dan yang lainnya akan segera masuk/berkegiatan di Kabupaten Berau.

2.  Penyampaian Dokumen Rencana Strategis Program Karbon Hutan Berau.

Pada kesempatan ini diserahkan Dokumen Renstra PKHB yang baru kepada Wabub, yakni Renstra kedua untuk masa 2016 – 2025 yang baru diselesaikan.  Namun dokumen tersebut baru merupakan print out dan belum berupa buku.  Kelak Dokumen Renstra akan dicetak agar dapat dipahami para pemangku kepentingan di Kabupaten Berau.

Disampaikan kepada Ibu Bupati agar kiranya mendapatkan kesempatan berikutnya untuk refreshment, penyegaran Renstra PKHB kepada OPD-OPD terkait dan Wabub sebagai ketua PKHB.

Disampaikan dalam kesempatan tersebut profil Pokja PKHB sebagai Badan Hukum Perkumpulan (Organisasi Masyarakat Sipil-OMS) atau NGO lokal yang akan banyak membatu tugas Bapplitbang sebagai Sekretaris Program PKHB.  Pokja PKHB berharap dapat berkiprah lebih dalam untuk membantu mewujudkan kerangka PKHB di kabupaten Berau, terutama dalam merajut partisipasi donor dengan mitra OMS di Berau.

Walaupun sekilas, disampaikan serba sedikit tentang program kerja Pokja PKHB.  Pokja PKHB juga telah mempunyai Renstra. Visi Pokja PKHB “Mendukung implementasi pembangunan berkelanjutan yang rendah emisi di Berau”.

Misi Pokja PKHB “Memfasilitasi pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan yang rendah emisi pada program dan rencana kerja stakeholders Program Karbon Hutan Berau”. 

Visi dan Misi Pokja PKHB diselaraskan dengan Visi dan Misi PKHB dengan menepatkan PKHB sebagai kelompok masyarakat sipil yang berperan memfasilitasi, menggungah semangat para pihak, memastikan pelaksanaan, serta melakukan penggalangan pendanaan agar Visi dan Misi PKHB dapat terlaksana dengan baik.

3. TFCA.

Terkait Program TFCA Kalimantan saat ini tengah memasuki siklus 5.  Namun masih terdapat program siklus 4 yang masih berlangsung.   Dalam waktu dekat direncanakan pembukaan kegiatan Siklus 6.

 Agar terwujud sinergitas dan integrasi program-program yang dilaksanakan mitra TFCA ditingkat tapak terhadap program OPD,  Bupati Berau dapat memberika arahan kepada Administratur Program TFCA atau menyampaikan program Pemda yang perlu mendapatkan dukungan/penguatan bersama antara Pemda dengan Program TFCA.  Perlu dicari kesempatan pertama untuk dilakukannya komunikasi langsung antara Pemda Berau (Bupati dan Kepala OPD) dengan Administratur TFCA sehingga didapat irisan kegiatan ditingkat tapak yang dapat dikuatkan melalui kegiatan di Siklus 6.  Dimungkinkan pula bentuk-bentuk fasilitasi kegiatan di kabupaten yang berkaitan dengan isu pembangunan rendah emisi dan peningkatan ekonomi masyarakat.